Enjoy

Enjoy

Welcome to YoeL's Blog

Thank you for visiting my blog. Hopefully my writing will be a blessing for you. ^^

Friday, October 15, 2010

My Reflection About Heeya

Di akhir mata kuliah leadership Jumat 17 April 2009, dosenku Pak Woen Liong memutarkan video Heeya. Heeya adalah seorang wanita korea berumur 20 tahun, bertubuh pendek (tinggi badannya ± 2 kali tinggi kursi piano). Heeya juga berperilaku seperti anak-anak dan kecerdasannya kurang, di video itu ia diuji dengan matematika penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang sederhana namun dia tidak bisa menjawab dengan tepat. Ia bersekolah seperti di SLB yang teman-teman sekolahnya pun seperti mengalami keterbelakangan. Heeya hanya memiliki 4 jari, masing-masing 2 jari pada tangan kanan dan tangan kiri. 2 jari itu berbentuk seperti huruf “V” (kurang lebih demikian). Namun yang ajaib dan begitu menakjubkan yaitu bahwa dengan 4 jari itu ia bisa bermain piano dalam sebuah recital. Di video itu ia bermain Piano Concerto No. 21 dari Mozart.

Ini adalah kedua kalinya aku melihat video sejenis ini. Kira-kira setahun yang lalu pun, waktu semester 2 dalam mata kuliah agama, dosenku Pak Pieter memutarkan video yang kurang lebih sama, namun tokohnya adalah Tony Malendez, seorang pria yang tidak punya tangan, namun bisa bermain gitar dan menghibur orang-orang dengan menggunakan kakinya.

Setiap kali menonton video semacam ini, saya selalu ketegur “What have you done with your normal fingers and hands?” Dalam video Heeya itu ia berkata, “My 4 fingers are a blessing to me”. Ia sungguh bersyukur atas kekurangannya itu. Kebanyakan dari kita sering kali mengeluh di dalam kekurangan, bahkan tidak jarang pula di dalam kelebihan sekalipun kita juga tetap mengeluh. Heeya juga berkata bahwa justru dengan 4 jari yang ia miliki itu, orang-orang menaruh perhatian lebih pada permainan pianonya. Dengan tubuhnya yang pendek pun, Heeya bisa meraih perhatian anak-anak. Banyak anak-anak yang mengelilinginya setelah acara recital untuk meminta tanda tangannya.

Melalui video ini saya belajar untuk bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan, namun sekaligus juga malu karena dengan tangan yang normal ini saya belum giat bekerja bagi Tuhan, bahkan pernah melakukan hal yang tidak baik dan tidak benar dengan tangan ini. Jadi bertanya juga, kenapa bukan Heeya saja yang memiliki tangan normal. Bukankah dengan demikian permainan pianonya akan jauh lebih hebat lagi. Tapi itulah cara Tuhan bekerja yang berbeda dari cara manusia berpikir bagaimana seharusnya Tuhan bekerja. Mungkin saja dengan tangan yang normal Heeya belum tentu bisa bermain piano. Tuhan mengizinkan hal yang buruk terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia. Sedikit tambahan cerita, teringat juga akan Fanny J. Crosby yang bersyukur dengan keadaannya yang buta dan ia juga telah menulis ribuan lagu hymn. Meskipun buta tetapi dia melihat Tuhan yang hidup. Mungkin justru kita yang melihat, sesungguhnya adalah buta karena tidak bisa melihat Tuhan yang hidup. Sungguh hal yang ironis bila melihat kisah hidup Heeya, Tony Malendez, Fanny Crosby, etc bila dibandingkan dengan hidup kebanyakan orang (termasuk saya juga). Kiranya melalui kisah hidup orang-orang tersebut boleh menjadi bahan renungan dan refleksi diri terhadap segala yang sudah Tuhan anugrahkan bagi kita masing-masing. Tuhan memberkati.

NB: my writing on 19 April 2009

No comments: