Enjoy

Enjoy

Welcome to YoeL's Blog

Thank you for visiting my blog. Hopefully my writing will be a blessing for you. ^^

Saturday, October 30, 2010

Hidup Ini Ibarat Mengemudi Motor

Ada kalanya harus melaju cepat
Ada kalanya harus melaju lambat
Ada kalanya pandangan fokus ke depan
Ada kalanya harus sesekali melihat kaca spion

Ada kalanya harus menginjak rem
Ada kalanya harus berhenti sejenak
Ada kalanya tak’kan dikemudikan lagi
Dan yang terpenting agar dapat dijalankan dan sebelum tak’kan dikemudikan lagi adalah harus diisi bensin.

Melaju cepat saat kita harus menyelesaikan berbagai pekerjaan dalam suatu kurun waktu
Melaju lambat saat kewajiban telah selesai dan kita perlu bersantai atau beristirahat
Fokus ke depan untuk meraih harapan, cita-cita, dan panggilan hidup kita masing-masing
Melihat kaca spion agar kita tidak melupakan apa yang telah terjadi di masa lalu

Menginjak rem saat kita berbuat salah dan dosa
Berhenti sejenak saat kita perlu berkontemplasi dan berdoa
Tak’kan dikemudikan lagi saat kita menghembuskan nafas terakhir
Dan yang menjadi pertanyaan penting, apa yang menjadi bensin kita saat menjalani hidup dan sebelum hidup ini berakhir?


-YoeL-

Friday, October 29, 2010

Laskar Pelangi

“Yang harus kalian ingat anak-anakku, hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.”
-Pak Harfal-

“Anak-anak miskin pun punya hak untuk sekolah.”
-Bu Muslimah-

“Kalau nak pintar, belajar!”
“Kalau nak berhasil, usaha!”
-Catatan kecil-

“Kejar pelangimu sampai ke ujung dunia, jangan pernah menyerah.”
-Lintang Dewasa-

“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.”
-UUD 1945 Pasal 31 ayat 1-

Laskar Pelangi, sebuah novel pertama karya Andrea Hirata yang diangkat menjadi sebuah film. Sebuah karya yang patut dibaca atau ditonton. Saya sangat kagum terhadap tokoh Bu Muslimah karena dia memiliki dedikasi mengajar yang tinggi serta memiliki sikap yang optimis. Mengajar bukan berdasarkan kuantitas murid. Mengajar bukan karena status sosial murid. Tetapi mengajar berbicara hati yang ikhlas membimbing. Semoga tokoh Ibu Muslimah menjadi contoh dan inspirasi bagi guru-guru di Indonesia.

Pagi tadi saya juga melihat mantan guru saya mengunduh foto-fotonya bersama murid SD di Facebook. Saya bisa melihat sukacita yang begitu besar melalui senyum dan tawa dalam foto-foto tersebut. Ketika kelas 1 atau 2 SD saya sangat mengagumi profesi guru. Biasanya anak kecil sering ditanyai sesudah besar nanti bercita-cita menjadi apa, maka saya akan menjawab menjadi guru. Tetapi kalau sekarang ditanyai pertanyaan yang sama, saya belum berani menjawab demikian. Mengapa? Karena menjadi seorang guru tidaklah mudah dan tanggung jawabnya besar. Saya belum menemukan apa yang menjadi panggilan hidup saya. Jikalau nantinya dipanggil sebagai guru, semoga saya rela dan taat.

Guru…
Dari saya masuk taman kanak-kanak hingga selesai program sarjana nanti, maka setidaknya 18 tahun hidup saya dibimbing oleh guru. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat saya syukuri dalam hidup ini. Selama 18 tahun itu, bukan saja ilmu pengetahuan yang dibagikan guru-guru terhadap saya, tetapi juga bantuan secara moral maupun materi. Saya tidak akan pernah melupakan mereka yang pernah membantu saya. Kebaikan mereka akan saya kenang dalam hati dan berharap Tuhan membalas kebaikan mereka. Saya berharap dapat membalasnya juga melalui membantu orang lain dalam bidang pendidikan di kemudian hari.

Melalui tulisan ini, ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersumbangsih besar terhadap pendidikan yang saya terima.
1. Tuhan Yesus Kristus, Engkau adalah Guru Besar dan Gembala yang Agung bagiku
2. Alm. Wilis Wijaya (papaku) dan Tjie Fui Lin (mamaku), terima kasih sudah menyekolahkanku
3. Darwin Wijaya, kakak laki-laki saya yang sekarang menopang studiku, thanks a lot my bro
4. Juli Wijaya, kakak perempuan saya
5. Pak Ivan Kristiono, Beliau yang merekomendasikan saya kuliah di UPH
6. Cik Telly, dermawati yang pernah membantu saya secara materi, padahal saya tidak kenal sebelumnya. Semoga Tuhan membalas kebaikannya.
7. Laoshi (lupa marganya, maaf…), yang dulu memberi les private di rumah sewaktu saya masih kecil
8. Laoshi Lisa, guru les kursus Mandarin di Cherry

Sekolah TK-SD-SMP Amitayus, kepada:
9. Ibu Sri dan Ibu Ani, guru TK (terima kasih kalian yang mengajar saya menulis dan membaca)
10. Ibu Juni Tirta, KepSek TK-SD
11. Ibu Hariati, guru kelas 1 SD
12. Ibu Weny, guru kelas 2 SD
13. Bapak Marino, guru kelas 3 SD (kalau hukum murid caranya getokkin pen ke kuku, sederhana tapi sakit bukan main)
14. Ibu Yuni Lestari, guru kelas 4 dan 5 SD (kenangan 2 tahun wali kelasnya adalah Beliau, guru yang baik dan lemah lembut)
15. Ibu Susi, guru kelas 6 SD
16. Ibu Nia, guru Agama Buddha
17. Alm. Pak Harto, guru Olahraga
18. Alm. Ibu Komala Sari, guru KesJak
19. Alm. Pak Sumantri, guru Bahasa Inggris
20. Ibu Endang, Tata Usaha
21. Ibu Cilfia Ojong, KepSek SMP (saya ingat Beliau memeluk saya saat acara perpisahan kelas 3 SMP, saat itu saya sungguh terharu)
22. Alm. Pak Tirta / Pak Te, guru Elektro (guru yang baik dan humoris, senang menemani murid-murid main bulutangkis dan volley setiap Sabtu)
23. Pak Wira, guru Fisika dan Akuntansi (Beliau pernah memberi saya buku secara gratis dan Beliau guru yang cukup galak tapi terkadang asyik dan lucu juga, suka mengajak murid ngobrol pas ujian, kadang jadi ga konsen.. ^^)
24. Pak Jumari, guru Matematika (pelajarannya paling sering dikasih soal tambah nilai, suka deg-degan pas ngerjain, karena adu cepat.. dan biasanya soal susah saya bisa kerjakan tapi soal yang mudah justru tidak bisa kerjakan karena pikirnya biasa tambah nilai ga mungkin soalnya mudah, jadi saya buat rumit sendiri.. hahahaha… :D)
25. Pak Wahyono, guru Geografi dan Mengetik (guru paling jayus sepertinya, hukumannya sama murid adalah menghadap papan tulis dan pantatnya dipukul pakai rotan, untungnya saya belum pernah kena, tapi penasaran juga rasanya seperti apa.. ^^)
26. Pak Julius, guru Biologi dan Seni Musik (ini juga guru yang jayus dan kocak, pelajarannya sering ketawa, banyak cerita-cerita lucu yang tak terlupakan)
27. Ibu Harti, guru Bahasa Indonesia (paling ingat musti hafalin majas-majas)
28. Ibu Erna, guru Bahasa Indonesia (guru yang mengharuskan murid-murid tulis diary harian, Beliau sangat peduli dan sering memberi nasehat atas curahan-curahan hati yang ditulis murid-murid di buku diary)
29. Pak Andreas, guru PPKn (pelajarannya penuh dengan definisi dan ujiannya harus menghafal panjang lebar, Beliau jago maen volley juga ^^)
30. Alm. Pak Surbani, guru Olahraga (setiap awal tahun ajaran disuruh lari keliling Jelambar, berkat Beliau saya senang main volley ^^)
31. Sensei Joseph, guru Bahasa Jepang (Beliau hutang mengajari kami lagu doraemon, hehehehe ^^)
32. Sir Alex, guru Bahasa Inggris (guru yang lumayan galak, tapi juga lucu)
33. Pak Purnawadi, guru Agama Buddha dan Seni Lukis (guru yang sangat baik, karena terlalu baiknya murid-murid terkadang ngelunjak, kelas berisik banget)

SMA Pusaka Abadi, kepada:
34. Pak Nofialis, guru Kimia dan wali kelas SMA 1 (guru yang selalu bilang Kimia itu gampang ^^)
35. Bu Leni, guru Geografi SMA 1 dan Sejarah SMA 2 dan 3
36. Bu Refa, guru Matematika SMA 1 (guru yang sabar mengajari matematika)
37. Bu Diah, guru Biologi SMA 1 (guru yang tidak tahan dengan aneka bau ^^, Beliau baik, lembut, tapi kalau marah saya seram)
38. Pak Daniel, guru Ekonomi SMA 1 (awal diajari Beliau, harus adaptasi suara ^^)
39. Alm. Pak Janton, guru Olahraga SMA 1
40. Alm. Pak Samosir, guru PKn
41. Pak Ady, guru Agama Buddha (maaf kalau sering tidak sepaham dengan ajaran Bapak)
42. Bu Sumi, guru Bahasa Indonesia SMA 1 (Beliau kuat bercerita di kelas lho ^^)
43. Bu Jumariah, guru Sejarah SMA 1
44. Bu Fitri, guru Akuntansi SMA 1
45. Sir Bernard, guru Lab Conversation SMA 1
46. Sir Karta, guru Lab Conversation SMA 1
47. Laoshi Puspa, guru Mandarin
48. Sir Murdjito, guru Bahasa Inggris
49. Pak Purba, guru Komputer SMA 1
50. Bu Cicih, guru Olahraga (baru kali ini dapat guru OR perempuan ^^)
51. Pak Ivan, guru Seni SMA 1 dan Agama Kristen SMA 2 (saya suka takut setiap pelajaran Beliau, tapi pelajarannya menarik, yang saya ingat pernah belajar mengenai negara Yunani dan disuruh buat drama, saya paling ga bisa akting akhirnya cuma jadi pembaca narasi waktu itu ^^)
52. Pak Nahyani, guru Fisika dan wali kelas SMA 2 dan 3 (guru yang baik dan lucu, kenangan yang gak terlupakan adalah saat kita memberi kejutan merayakan ulang tahunnya)
53. Pak Narto, guru Matematika SMA 2 dan 3 (perkataannya yang saya ingat: banyak jalan menuju Pusaka Abadi, tapi kalau ada jarak yang terpendek maka itulah yang ditempuh ^^, ilustrasi ngerjain soal Mat)
54. Bu Atik, guru Biologi SMA 2 dan 3
55. Bu Supriyati, guru Kimia SMA 2 dan 3 (tulisannya di papan besar-besar ^^)
56. Bu Lia, guru Komputer SMA 2 dan 3 (yang ngajarin powerpoint dan berguna banget karena kuliah buat PPT terus, terkadang pelajarannya ga nyambung, tapi saya suka-suka aja ^^)
57. Miss Retha, guru Lab Conversation SMA 2 dan 3 (Beliau juga guru padus saya.. orangnya lucu dan gaul ^^)
58. Pak Freddy, guru Seni Lukis (cara ngajarnya menarik dan guru yang jayus)
59. Pak Suntar, guru Agama Kristen SMA 3
60. Pak Purwanto, guru Bahasa Indonesia SMA 3

UPH dan STPPH, kepada:
61. Bapak Feteriadi (perkataannya yang tidak akan saya lupakan: “Tuhan hanya memberi tongkat kepada Musa, tapi jangan melihat tongkatnya, lihat siapa yang memberi tongkat. Jangan minder kuliah di UPH.”)
62. Pak Demson, Rektor STPPH
63. Mam Sandra, Pembimbing Akademik saya dan dosen untuk beberapa mata kuliah
64. Dosen tetap STPPH (Pak Ringkar, Pak Vasco, Mam Diena, Mam Ita, Mam Wulan, Mam Amez, Pak Rudy, Pak Nonot)
65. Alm. Pak Bob, dosen praktek Kitchen
66. Mam Christina, dosen praktek Pastry
67. Asdos STPPH (Miss Irene, Ko Ivan, Ci Agus, Miss Renata, Miss Dian, Miss Irma)
68. Alm. Pak Danang, dosen Pengantar Ilmu Pariwisata
69. Mam Afung, dosen Dasar-dasar Akuntansi
70. Pak Budi, dosen Pengantar Pariwisata Internasional (belajar banyak melalui Beliau, terutama pengalaman bersama pergi ke Pulau Seribu)
71. Pak Nino, dosen Manajemen Olahraga dan Wisata
72. Pak Woen Liong, dosen Learning & Communication Skill dan Leadership
73. Pak Edwin Rumantir, dosen Character Development
74. Pak Joseph, dosen Bahasa Indonesia
75. Pak Rudolf Tobing, dosen Manajemen Keuangan
76. Pak Irfal, dosen praktek Front Office
77. Pak Toga, dosen praktek Front Office
78. Mam Sophie, dosen Front Office
79. Mam Eliza, dosen Dasar-dasar Pemasaran
80. Pak Tomy, dosen Manajemen Pengolahan Makanan
81. Pak Rujito, dosen PKn
82. Pak Pieter Maspaitella, dosen Agama
83. Pak Jasa Purba, dosen Psikologi Pelayanan
84. Pak Broto, dosen Manajemen SDM
85. Mam Nova, dosen iBT dan Reading Skill
86. Pak Adinoto, dosen Perilaku Organisasi
87. Mam Masrini, dosen Bahasa Perancis
88. Pak Daulat, dosen Statistik Pariwisata
89. Pak Heriston, dosen Akuntansi Hotel
90. Mam Sara, dosen Bahasa Inggris Industri
91. Mam Ivon, dosen Bahasa Inggris Profesi
92. Laoshi Stephani, dosen Bahasa Mandarin
93. Pak Dewanta, dosen teori Pastry


Pada saat menulis ini, ada beberapa guru yang saya lupa namanya dan harus bertanya pada teman terlebih dahulu.
Lupa adalah penyakit manusia (^_^). Oleh karena itu, meski mungkin tulisan ini lumayan panjang, tetapi biarlah tulisan ini menjadi kenangan dan supaya saya tidak lupa juga nama-nama guru yang pernah mengajar saya.
Terima kasih bagi yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca.

Motivated by

Wrote on 18/08/2008 at my first blog in friendster :)

Waktu kelas agama di semester 2 kemarin, dosen agama tsb memutarkan video seorang laki-laki bernama Tony Malendez yang tidak punya tangan sejak dia lahir. Dengan kondisi tubuhnya yang tanpa tangan, dia bisa bermain gitar dan mengiringi lagu untuk menghibur orang-orang. Meskipun dia tidak punya tangan, orang tuanya tidak menganggap dia sebagai anak cacat, justru sebaliknya, dia diperlakukan sebagaimana anak normal pada umumnya. Saat dia mengalami kesulitan mengerjakan sesuatu karena tidak punya tangan, orang tuanya membiarkan ia berusaha sendiri, dan alhasil ia memakai kakinya. Dengan kakinya jugalah dia bermain gitar.

Setelah selesai menonton video itu, mahasiswa diberikan pertanyaan yang jawabannya harus ditulis dalam selembar kertas dan dikumpulkan. Salah 1 pertanyaannya adalah “Apa yang mau dikembangkan dari diri Anda setelah menonton video itu?”
Sepanjang menonton video itu, saya sangat terkesan dan terharu dengan hidup Tony dan sekaligus juga malu sama diri sendiri. Saya yang sudah dilahirkan dengan tubuh normal, khususnya punya dua tangan yang lengkap, tapi apa yang sudah saya perbuat dengan tangan ini?

Waktu menjawab pertanyaan tsb, saya menulis beberapa hal yang mau saya kembangkan dari diri saya, meskipun mungkin tidak semuanya bisa terlaksana (tapi mudah-mudahan bisa terlaksana), salah satunya yaitu saya ingin menulis sesuatu yang berguna, bermanfaat, berisi, dan bisa membangun orang-orang yang membacanya. Maka dari itu saya coba mulai dengan menulis di blog yang sudah lama saya buat tapi belum ada isinya..^^
Semoga Tuhan pimpin dan tulisan yang ada nantinya benar-benar bisa bermanfaat bagi para pembaca. God bless.


Monday, October 25, 2010

Dimaki dan Memaki

Semalam saya mengalami hal yang mungkin tidak akan saya lupakan. Apakah itu? :)
Saya mendapat makian yang cukup kasar. Siapakah yang senang dimaki? I think no one.

Lalu setelah dimaki, haruskah kita

marah?
benci?
dendam?

Saya kira tak ada salahnya kita memiliki perasaan seperti itu, karena kita adalah manusia yang diberi perasaan. Tentu saja kita bisa marah, benci, atau bahkan dendam. Tapi untuk apa? Bukankah kita yang rugi sendiri?

Setelah mendapat makian itu, saya cukup sedih bahkan menitikkan air mata (terdengar sangat cengeng bukan? Ya, saya adalah gadis yang cukup sensitif, maklum tipe melankolis.. ^^).

Namun setelah itu, saya mencoba untuk tenang dan mengabaikan makian itu. Biarlah, saya justru harus berterima kasih atas hinaannya dan anggap saja itu sebagai ujian kesabaran bagi saya.

Hmm.. Saya juga manusia yang pernah berdosa dalam hal memaki. Terlepas dari pernah dimaki, saya juga pernah memaki ketika emosi saya tidak stabil. Bagi yang pernah saya maki, ampuni saya. :)


Regard,

YoeL

Friday, October 22, 2010

My Autobiography

My name is Yuliana Wijaya. I am the youngest in my family. I have one sister and one brother. I was born at Tanjung Pura on 27th August 1989. When I was 11 months, my parents took me to Jakarta by ship. At the same time, I just began learn to crawl and almost got accident because I crawl to one hole. But, luckily, before I fell to that hole, my brother saved me. Then I grew up at Jakarta until now. In 2000, my father had passed away. It happened when I was 10 years old and still in elementary school grade 5. After losing my father, there was a time where my family have a hard time struggling to live, especially my mother. She should work alone and earn moneys. First is to feed three of her child. Second is to pay our school fees. At that time, me and my siblings still study in school and we still can’t stand alone to earn moneys. However the life was hard at that time, we could pass it.

Then, since the fourth until the sixth elementary school, I got first rank in the class. Similarly it happened for three years in my junior high school. There is a new sport I learned to play in junior high school. It is volleyball which often played when sport subject so I began like playing volleyball. Me and my friends also ever joined the volleyball competition between schools. We ever got third rank on the competition. Beside sport, I also like Mathematic subject. I ever got 100 points for my final national exam in third elementary school. When I heard that information from my teacher, I felt surprised and happy for the achievement I got. As a result, at the farewell event of my elementary school, my Mathematic teacher called Mr. Jumari gave me a gift, a enough expensive ink pen. He also write a little note for me that I still keep it until now and sometimes I reread it again. Then I continued my study to high school which is different from my kindergarten, elementary and junior high school (Amitayus). I moved to a new school called Pusaka Abadi High School. I got many new friends rather than before. Unlike in elementary school, I never got first rank again because the competition is very hard. In high school, beside study, my activity also taught private courses. I do this because I ever dreamed to be a teacher when I was a child. Beside it, my purpose also to earn moneys for paying my rent room, my school fees, and daily needs. In contrast, I changed my belief when I was in the second grade of high school. I believed Jesus and decided to follow Him. It was an unforgettable moment in my life. I really give thanks to God for His amazing grace to a sinner like me. Finally, I decided to be a Christian since on 23rd December 2005.

When my friends busy to find a university to continue their education, conversely I ever thought to stop my study to university. The reason is because I saw it is impossible for my family to fund my education at that time. But, because of the recommendation of my high school teacher, I tried to continue my study in university. I took the test at Pelita Harapan University (UPH) and got some interviews by campus. As a result, I was accepted and got scholarship. Consequently, I have a contract between me and campus as a result of the scholarship that given to me. Thus, now I study in UPH and take Hotel Management major batch 2007. Now, it is my last year at university. Therefore, I still try to find the topic for my final project at eight semester in 2011.

However, everybody has hopes. I also have several hopes in my future. First, I hope can work well for 2 years as my thanksgiving for the scholarship I already got. Second, I want to find a job where I can give my contribution according to the skill and ability that I have. Third, I dream may travel around Indonesia. Fourth, I dream may become a good writer and be a blessing through my writing. Last but not least, I ever promised to myself if I have more moneys, I want to help people who need support in education fee and getting foods. I hope my dreams will be come true.

Teman, Memengaruhi dan Dipengaruhi

Hari ini (20 Oktober 2010) saya dan teman-teman memiliki 3 mata perkuliahan dalam jadwal kami. Ketika mata kuliah pertama berlangsung, seorang teman mengabari saya bahwa tidak ada mata kuliah kedua yaitu pelajaran Bapak “B”. Oleh karena itu, maka kami harus menunggu dari jam 9 pagi hingga jam 12 untuk mengikuti kelas yang ketiga.

Y: Nanti gak ada kelas Pak “B”

C: ah, mau bolos aja deh, males nungguin jeda

A: sama.. mau bolos juga, nanti ada les sore..

C: Y, R, loe bolos ga?

R: (geleng-geleng kepala) *maksudnya gak bolos*

Y: ya gak lah, gila aja gua udah jauh-jauh dateng dari Jakarta

Kemudian kami pun mencari makan seperti biasanya. Di tengah-tengah perjalanan,

R: A, kamu yakin mau bolos?

A: hmm.. 70% sih

C: kalo gua fifty-fifty

R: ah kalo 70% mah berarti pasti bolos

Lalu kami pun membeli makan dan duduk bersama. Setelah selesai makan, kami berbincang-bincang. Tak terasa sudah jam 11.

Y: ke kelas yuk, di sini agak panas..

R: yuk..

Alhasil C dan A tidak bolos dan mengikuti perkuliahan yang ketiga.

Pada saat mengikuti perkuliahan ketiga, saya melihat banyak sekali teman-teman yang tadinya ikut mata kuliah pertama dan juga mengambil kelas mata kuliah ketiga tidak hadir pada mata kuliah yang ketiga. Mereka yang tidak hadir tersebut adalah teman-teman segrup yang sepermainan.

Lalu apakah yang hendak saya sampaikan melalui cerita singkat ini? Saya hanya ingin menunjukkan bahwa betapa teman sepermainan itu sangat memengaruhi sikap kita, perbuatan kita, cara berbicara kita, keputusan yang kita ambil, dan sebagainya. Kita boleh bergaul dengan sebanyak mungkin orang, tapi kita juga perlu memilah manakah teman yang seharusnya kita lebih banyak bergaul dan lebih sedikit bergaul. Pengaruhi hal-hal yang baik dari diri Anda untuk orang-orang sekitar dan jaga diri Anda agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang kurang baik adanya. Selamat berteman. :)

Friday, October 15, 2010

My Reflection About Heeya

Di akhir mata kuliah leadership Jumat 17 April 2009, dosenku Pak Woen Liong memutarkan video Heeya. Heeya adalah seorang wanita korea berumur 20 tahun, bertubuh pendek (tinggi badannya ± 2 kali tinggi kursi piano). Heeya juga berperilaku seperti anak-anak dan kecerdasannya kurang, di video itu ia diuji dengan matematika penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang sederhana namun dia tidak bisa menjawab dengan tepat. Ia bersekolah seperti di SLB yang teman-teman sekolahnya pun seperti mengalami keterbelakangan. Heeya hanya memiliki 4 jari, masing-masing 2 jari pada tangan kanan dan tangan kiri. 2 jari itu berbentuk seperti huruf “V” (kurang lebih demikian). Namun yang ajaib dan begitu menakjubkan yaitu bahwa dengan 4 jari itu ia bisa bermain piano dalam sebuah recital. Di video itu ia bermain Piano Concerto No. 21 dari Mozart.

Ini adalah kedua kalinya aku melihat video sejenis ini. Kira-kira setahun yang lalu pun, waktu semester 2 dalam mata kuliah agama, dosenku Pak Pieter memutarkan video yang kurang lebih sama, namun tokohnya adalah Tony Malendez, seorang pria yang tidak punya tangan, namun bisa bermain gitar dan menghibur orang-orang dengan menggunakan kakinya.

Setiap kali menonton video semacam ini, saya selalu ketegur “What have you done with your normal fingers and hands?” Dalam video Heeya itu ia berkata, “My 4 fingers are a blessing to me”. Ia sungguh bersyukur atas kekurangannya itu. Kebanyakan dari kita sering kali mengeluh di dalam kekurangan, bahkan tidak jarang pula di dalam kelebihan sekalipun kita juga tetap mengeluh. Heeya juga berkata bahwa justru dengan 4 jari yang ia miliki itu, orang-orang menaruh perhatian lebih pada permainan pianonya. Dengan tubuhnya yang pendek pun, Heeya bisa meraih perhatian anak-anak. Banyak anak-anak yang mengelilinginya setelah acara recital untuk meminta tanda tangannya.

Melalui video ini saya belajar untuk bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan, namun sekaligus juga malu karena dengan tangan yang normal ini saya belum giat bekerja bagi Tuhan, bahkan pernah melakukan hal yang tidak baik dan tidak benar dengan tangan ini. Jadi bertanya juga, kenapa bukan Heeya saja yang memiliki tangan normal. Bukankah dengan demikian permainan pianonya akan jauh lebih hebat lagi. Tapi itulah cara Tuhan bekerja yang berbeda dari cara manusia berpikir bagaimana seharusnya Tuhan bekerja. Mungkin saja dengan tangan yang normal Heeya belum tentu bisa bermain piano. Tuhan mengizinkan hal yang buruk terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia. Sedikit tambahan cerita, teringat juga akan Fanny J. Crosby yang bersyukur dengan keadaannya yang buta dan ia juga telah menulis ribuan lagu hymn. Meskipun buta tetapi dia melihat Tuhan yang hidup. Mungkin justru kita yang melihat, sesungguhnya adalah buta karena tidak bisa melihat Tuhan yang hidup. Sungguh hal yang ironis bila melihat kisah hidup Heeya, Tony Malendez, Fanny Crosby, etc bila dibandingkan dengan hidup kebanyakan orang (termasuk saya juga). Kiranya melalui kisah hidup orang-orang tersebut boleh menjadi bahan renungan dan refleksi diri terhadap segala yang sudah Tuhan anugrahkan bagi kita masing-masing. Tuhan memberkati.

NB: my writing on 19 April 2009

Thursday, October 14, 2010

Step Up 3D

One word for Step Up: WOW ;)

This movie is not just about a dance competition movie. I learn about life, love, and friendship through this movie.

"You were born to dance." (Moose's best friend)
I believe every one of us were born to do something and become something. Find out for what you were born.

"The most important decision in this life is never easy." (Luke's assistant)
I believe every one of us ever faced to take a difficult choice in this life, and so do I, still in the way to make a difficult decision for the rest of my life. I still doubt for it.

What I learn from the scene when vault is seizured: don't let the situation make you become a loser. There was a time, I felt like I lost. I got desperate to face my future. One day, I watched a talk show on TV and Joe Biden said, "My mom ever told me that every one was ever failed, but there is no one have right to give up." At that time, I still can't accept that statement, but now I should.

When Pirates almost will lose at world dance competition, the unity and the power of love become a weapon for them to win the competition. How great it is.

Two thumbs up for this movie. :)

Monday, October 11, 2010

Pandanglah Pada-Nya Selalu

Kau mengenali aku...
Melebihi pengenalanku akan diri sendiri
Melebihi pengenalan orang-orang di sekelilingku
Kau sungguh mengerti...

Kau melihat derai air mataku
Mengerti hancur dan remuknya hati
Memahami perasaan dan jiwa kalbuku
Kau mampu selami hati ini

Karna Engkau pernah menangis pilu
Karna hati-Mu lebih remuk dan hancur melebihiku
Karna perasaan dan jiwa-Mu jauh lebih kalbu
Karna itu, ku ingin belajar menyelami hati-Mu

Merenunglah...
Merataplah...
Mengertilah...
Majulah...

NB:
Learn to stop crying your heart out
Big girl don't cry :)

Omw to campus, 111010 at 10:05 am
-YoeL-

Saturday, October 9, 2010

Apa Ceritamu? :)

Hidup ini indah

Meski jalan yang dilalui tak selamanya,
lurus...
mulus...
bagus...

Ada kala kita hadapi jalan yang berliku-liku
Ada kala kita melalui jalan yang berbatu-batu
Ada kala kita jatuh ke dalam lobang
Ada kala kita berjalan di haluan yang tak semestinya

Namun semuanya itu membentuk CERITA

Cerita dimana,
Ceritamu dan ceritaku tidaklah 'kan pernah sama
Cerita yang tak 'kan habis diceritakan
Cerita yang tak 'kan cukup dimuat dalam buku

Karena cerita itu melampaui waktu
Karena cerita itu melampaui jutaan kata
Yang terucap maupun tidak terucap
Yang tertulis maupun tidak tertulis

Perlukah menyesali cerita yang,
memalukan?
menyedihkan?
menyakitkan?

Jawabku perlu dan tidak perlu
Perlu, karena hidup ini adalah belajar
Tidak perlu, karena hidup ini adalah cerita
Cerita dari-Nya bagi kita satu per satu yang unik