“Yang harus kalian ingat anak-anakku, hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.”
-Pak Harfal-
“Anak-anak miskin pun punya hak untuk sekolah.”
-Bu Muslimah-
“Kalau nak pintar, belajar!”
“Kalau nak berhasil, usaha!”
-Catatan kecil-
“Kejar pelangimu sampai ke ujung dunia, jangan pernah menyerah.”
-Lintang Dewasa-
“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.”
-UUD 1945 Pasal 31 ayat 1-
Laskar Pelangi, sebuah novel pertama karya Andrea Hirata yang diangkat menjadi sebuah film. Sebuah karya yang patut dibaca atau ditonton. Saya sangat kagum terhadap tokoh Bu Muslimah karena dia memiliki dedikasi mengajar yang tinggi serta memiliki sikap yang optimis. Mengajar bukan berdasarkan kuantitas murid. Mengajar bukan karena status sosial murid. Tetapi mengajar berbicara hati yang ikhlas membimbing. Semoga tokoh Ibu Muslimah menjadi contoh dan inspirasi bagi guru-guru di Indonesia.
Pagi tadi saya juga melihat mantan guru saya mengunduh foto-fotonya bersama murid SD di Facebook. Saya bisa melihat sukacita yang begitu besar melalui senyum dan tawa dalam foto-foto tersebut. Ketika kelas 1 atau 2 SD saya sangat mengagumi profesi guru. Biasanya anak kecil sering ditanyai sesudah besar nanti bercita-cita menjadi apa, maka saya akan menjawab menjadi guru. Tetapi kalau sekarang ditanyai pertanyaan yang sama, saya belum berani menjawab demikian. Mengapa? Karena menjadi seorang guru tidaklah mudah dan tanggung jawabnya besar. Saya belum menemukan apa yang menjadi panggilan hidup saya. Jikalau nantinya dipanggil sebagai guru, semoga saya rela dan taat.
Guru…
Dari saya masuk taman kanak-kanak hingga selesai program sarjana nanti, maka setidaknya 18 tahun hidup saya dibimbing oleh guru. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat saya syukuri dalam hidup ini. Selama 18 tahun itu, bukan saja ilmu pengetahuan yang dibagikan guru-guru terhadap saya, tetapi juga bantuan secara moral maupun materi. Saya tidak akan pernah melupakan mereka yang pernah membantu saya. Kebaikan mereka akan saya kenang dalam hati dan berharap Tuhan membalas kebaikan mereka. Saya berharap dapat membalasnya juga melalui membantu orang lain dalam bidang pendidikan di kemudian hari.
Melalui tulisan ini, ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersumbangsih besar terhadap pendidikan yang saya terima.
1. Tuhan Yesus Kristus, Engkau adalah Guru Besar dan Gembala yang Agung bagiku
2. Alm. Wilis Wijaya (papaku) dan Tjie Fui Lin (mamaku), terima kasih sudah menyekolahkanku
3. Darwin Wijaya, kakak laki-laki saya yang sekarang menopang studiku, thanks a lot my bro
4. Juli Wijaya, kakak perempuan saya
5. Pak Ivan Kristiono, Beliau yang merekomendasikan saya kuliah di UPH
6. Cik Telly, dermawati yang pernah membantu saya secara materi, padahal saya tidak kenal sebelumnya. Semoga Tuhan membalas kebaikannya.
7. Laoshi (lupa marganya, maaf…), yang dulu memberi les private di rumah sewaktu saya masih kecil
8. Laoshi Lisa, guru les kursus Mandarin di Cherry
Sekolah TK-SD-SMP Amitayus, kepada:
9. Ibu Sri dan Ibu Ani, guru TK (terima kasih kalian yang mengajar saya menulis dan membaca)
10. Ibu Juni Tirta, KepSek TK-SD
11. Ibu Hariati, guru kelas 1 SD
12. Ibu Weny, guru kelas 2 SD
13. Bapak Marino, guru kelas 3 SD (kalau hukum murid caranya getokkin pen ke kuku, sederhana tapi sakit bukan main)
14. Ibu Yuni Lestari, guru kelas 4 dan 5 SD (kenangan 2 tahun wali kelasnya adalah Beliau, guru yang baik dan lemah lembut)
15. Ibu Susi, guru kelas 6 SD
16. Ibu Nia, guru Agama Buddha
17. Alm. Pak Harto, guru Olahraga
18. Alm. Ibu Komala Sari, guru KesJak
19. Alm. Pak Sumantri, guru Bahasa Inggris
20. Ibu Endang, Tata Usaha
21. Ibu Cilfia Ojong, KepSek SMP (saya ingat Beliau memeluk saya saat acara perpisahan kelas 3 SMP, saat itu saya sungguh terharu)
22. Alm. Pak Tirta / Pak Te, guru Elektro (guru yang baik dan humoris, senang menemani murid-murid main bulutangkis dan volley setiap Sabtu)
23. Pak Wira, guru Fisika dan Akuntansi (Beliau pernah memberi saya buku secara gratis dan Beliau guru yang cukup galak tapi terkadang asyik dan lucu juga, suka mengajak murid ngobrol pas ujian, kadang jadi ga konsen.. ^^)
24. Pak Jumari, guru Matematika (pelajarannya paling sering dikasih soal tambah nilai, suka deg-degan pas ngerjain, karena adu cepat.. dan biasanya soal susah saya bisa kerjakan tapi soal yang mudah justru tidak bisa kerjakan karena pikirnya biasa tambah nilai ga mungkin soalnya mudah, jadi saya buat rumit sendiri.. hahahaha… :D)
25. Pak Wahyono, guru Geografi dan Mengetik (guru paling jayus sepertinya, hukumannya sama murid adalah menghadap papan tulis dan pantatnya dipukul pakai rotan, untungnya saya belum pernah kena, tapi penasaran juga rasanya seperti apa.. ^^)
26. Pak Julius, guru Biologi dan Seni Musik (ini juga guru yang jayus dan kocak, pelajarannya sering ketawa, banyak cerita-cerita lucu yang tak terlupakan)
27. Ibu Harti, guru Bahasa Indonesia (paling ingat musti hafalin majas-majas)
28. Ibu Erna, guru Bahasa Indonesia (guru yang mengharuskan murid-murid tulis diary harian, Beliau sangat peduli dan sering memberi nasehat atas curahan-curahan hati yang ditulis murid-murid di buku diary)
29. Pak Andreas, guru PPKn (pelajarannya penuh dengan definisi dan ujiannya harus menghafal panjang lebar, Beliau jago maen volley juga ^^)
30. Alm. Pak Surbani, guru Olahraga (setiap awal tahun ajaran disuruh lari keliling Jelambar, berkat Beliau saya senang main volley ^^)
31. Sensei Joseph, guru Bahasa Jepang (Beliau hutang mengajari kami lagu doraemon, hehehehe ^^)
32. Sir Alex, guru Bahasa Inggris (guru yang lumayan galak, tapi juga lucu)
33. Pak Purnawadi, guru Agama Buddha dan Seni Lukis (guru yang sangat baik, karena terlalu baiknya murid-murid terkadang ngelunjak, kelas berisik banget)
SMA Pusaka Abadi, kepada:
34. Pak Nofialis, guru Kimia dan wali kelas SMA 1 (guru yang selalu bilang Kimia itu gampang ^^)
35. Bu Leni, guru Geografi SMA 1 dan Sejarah SMA 2 dan 3
36. Bu Refa, guru Matematika SMA 1 (guru yang sabar mengajari matematika)
37. Bu Diah, guru Biologi SMA 1 (guru yang tidak tahan dengan aneka bau ^^, Beliau baik, lembut, tapi kalau marah saya seram)
38. Pak Daniel, guru Ekonomi SMA 1 (awal diajari Beliau, harus adaptasi suara ^^)
39. Alm. Pak Janton, guru Olahraga SMA 1
40. Alm. Pak Samosir, guru PKn
41. Pak Ady, guru Agama Buddha (maaf kalau sering tidak sepaham dengan ajaran Bapak)
42. Bu Sumi, guru Bahasa Indonesia SMA 1 (Beliau kuat bercerita di kelas lho ^^)
43. Bu Jumariah, guru Sejarah SMA 1
44. Bu Fitri, guru Akuntansi SMA 1
45. Sir Bernard, guru Lab Conversation SMA 1
46. Sir Karta, guru Lab Conversation SMA 1
47. Laoshi Puspa, guru Mandarin
48. Sir Murdjito, guru Bahasa Inggris
49. Pak Purba, guru Komputer SMA 1
50. Bu Cicih, guru Olahraga (baru kali ini dapat guru OR perempuan ^^)
51. Pak Ivan, guru Seni SMA 1 dan Agama Kristen SMA 2 (saya suka takut setiap pelajaran Beliau, tapi pelajarannya menarik, yang saya ingat pernah belajar mengenai negara Yunani dan disuruh buat drama, saya paling ga bisa akting akhirnya cuma jadi pembaca narasi waktu itu ^^)
52. Pak Nahyani, guru Fisika dan wali kelas SMA 2 dan 3 (guru yang baik dan lucu, kenangan yang gak terlupakan adalah saat kita memberi kejutan merayakan ulang tahunnya)
53. Pak Narto, guru Matematika SMA 2 dan 3 (perkataannya yang saya ingat: banyak jalan menuju Pusaka Abadi, tapi kalau ada jarak yang terpendek maka itulah yang ditempuh ^^, ilustrasi ngerjain soal Mat)
54. Bu Atik, guru Biologi SMA 2 dan 3
55. Bu Supriyati, guru Kimia SMA 2 dan 3 (tulisannya di papan besar-besar ^^)
56. Bu Lia, guru Komputer SMA 2 dan 3 (yang ngajarin powerpoint dan berguna banget karena kuliah buat PPT terus, terkadang pelajarannya ga nyambung, tapi saya suka-suka aja ^^)
57. Miss Retha, guru Lab Conversation SMA 2 dan 3 (Beliau juga guru padus saya.. orangnya lucu dan gaul ^^)
58. Pak Freddy, guru Seni Lukis (cara ngajarnya menarik dan guru yang jayus)
59. Pak Suntar, guru Agama Kristen SMA 3
60. Pak Purwanto, guru Bahasa Indonesia SMA 3
UPH dan STPPH, kepada:
61. Bapak Feteriadi (perkataannya yang tidak akan saya lupakan: “Tuhan hanya memberi tongkat kepada Musa, tapi jangan melihat tongkatnya, lihat siapa yang memberi tongkat. Jangan minder kuliah di UPH.”)
62. Pak Demson, Rektor STPPH
63. Mam Sandra, Pembimbing Akademik saya dan dosen untuk beberapa mata kuliah
64. Dosen tetap STPPH (Pak Ringkar, Pak Vasco, Mam Diena, Mam Ita, Mam Wulan, Mam Amez, Pak Rudy, Pak Nonot)
65. Alm. Pak Bob, dosen praktek Kitchen
66. Mam Christina, dosen praktek Pastry
67. Asdos STPPH (Miss Irene, Ko Ivan, Ci Agus, Miss Renata, Miss Dian, Miss Irma)
68. Alm. Pak Danang, dosen Pengantar Ilmu Pariwisata
69. Mam Afung, dosen Dasar-dasar Akuntansi
70. Pak Budi, dosen Pengantar Pariwisata Internasional (belajar banyak melalui Beliau, terutama pengalaman bersama pergi ke Pulau Seribu)
71. Pak Nino, dosen Manajemen Olahraga dan Wisata
72. Pak Woen Liong, dosen Learning & Communication Skill dan Leadership
73. Pak Edwin Rumantir, dosen Character Development
74. Pak Joseph, dosen Bahasa Indonesia
75. Pak Rudolf Tobing, dosen Manajemen Keuangan
76. Pak Irfal, dosen praktek Front Office
77. Pak Toga, dosen praktek Front Office
78. Mam Sophie, dosen Front Office
79. Mam Eliza, dosen Dasar-dasar Pemasaran
80. Pak Tomy, dosen Manajemen Pengolahan Makanan
81. Pak Rujito, dosen PKn
82. Pak Pieter Maspaitella, dosen Agama
83. Pak Jasa Purba, dosen Psikologi Pelayanan
84. Pak Broto, dosen Manajemen SDM
85. Mam Nova, dosen iBT dan Reading Skill
86. Pak Adinoto, dosen Perilaku Organisasi
87. Mam Masrini, dosen Bahasa Perancis
88. Pak Daulat, dosen Statistik Pariwisata
89. Pak Heriston, dosen Akuntansi Hotel
90. Mam Sara, dosen Bahasa Inggris Industri
91. Mam Ivon, dosen Bahasa Inggris Profesi
92. Laoshi Stephani, dosen Bahasa Mandarin
93. Pak Dewanta, dosen teori Pastry
Pada saat menulis ini, ada beberapa guru yang saya lupa namanya dan harus bertanya pada teman terlebih dahulu.
Lupa adalah penyakit manusia (^_^). Oleh karena itu, meski mungkin tulisan ini lumayan panjang, tetapi biarlah tulisan ini menjadi kenangan dan supaya saya tidak lupa juga nama-nama guru yang pernah mengajar saya.
Terima kasih bagi yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca.